Suara hati Ummi

Suara hati Ummi
~nessasyahirah


Jerit pekik lolongan bergema
Buat jiwa Ummi bagai diratah derita
Saat jenazah puteraku tiba didepan mata
Senyummu buat Ummi lebih pasti
Engkau si syahid kebanggaan Ummi
Walau engkau hanya anak kecil
Yang ummi sendiri rindu
Rengek tangismu pinta susu Ummi
Jua saat engkau bermanja diribaan Ummi
Namun engkau pilihan yang esa
Untuk bertemunya mengiringi As-Syahid Abi
Tidak pernah ummi peduli
Andai Ummi sepi disini
Kerna cinta Ummi
Terlalu agung Buat kekasih hati
Illahi Ya Rabbi

Namun Ummi kesal
Andai hati-hati manusia terus beku
Bagai kayu
Bagai batu
Terus tuli
Terus bisu
Tidak pernah memperduli
Entah hidup atau mati?
Umat dibumi gersang ini?
Al-Quds bagai sebuah rumah tak berharga
Tak timbul riak untuk dipertahan
Walau kita bermati-matian disini
Kerna jiwa kita terlalu cinta
dicengkam kasih
Pada Ad-deen mulia ini
Pada tanah Anbia’ ini

Darah puteraku yang mengalir
Hanya bagai titis embun pagi
Kesannya menghilang saat mentari menyinari
Sedang jiwamu terus mengecut
Takut pada Apache
Takut pada Muntahan peluru rakus itu
Dan kami disini,dibumi ini
Tubuh terus dirobek
Dikoyak tanpa simpati
Mengusung tubuh longlai parah berdarah
Kerna kami hanya punya batu-batu kecil ini
Tak mengapa..
Siapa peduli?
Siapa kisah?
Semangat kami yang memuncak tinggi
Titis air mata darah kami
Jerit lolong kami
Runtuh punah kediaman kami
Hancur lebur tubuh kami
Bayi kecil disepak bagai penalti
Engkau sambut dengan tawa tanpa henti
Seolah engkau bukan umat agama suci ini
Seolah engkau bukan saudara kami
Seolah engkau bukan tautan kami
Seolah engkau bukan umpama binaan yang teguh bila kita disatukan



Malu Nabi punya umat pengecut !
Malu kami punya saudara pengecut !
Entah bila mata ini dapat menyaksi
Entah bila nafas ini akan berhenti
Entah bila telinga ini dapat mendengar
Sampai bila terus menjadi asrar
Seluruh Negara islam itu bersatu
Tanpa kecut tanpa bacul
Kerna kita punya kekuatan menggila
Sebelum mata terkatup
Sebelum nafas ku terhenti
Sebelum Jejak suami dan puteraku kuturuti~